KESEMPATAN TERAKHIR UNTUK MENGIKUTI PELATIHAN PENYEGARAN BAGI PPR YANG MEMILIKI SIB KADALUARSA SEJAK NOVEMBER 2008
CT Scan : Perlu Atau Tidak Sih ?
Bagaimana CT scan bekerja ?
Untuk menghasilkan gambar yang baik, CT scan memerlukan dua alat yaitu tabung sebagai alat pemancar sinar X dan detektor penangkap sinar X berupa cincin bulat 3600 yang mengelilingi objek yang direkam gambarnya. Saat hendak merekam objek yang dinilai, tabung akan bergerak berputar 3600 sambil melepas sinar X ke segala sudut. Kemudian detektor cincin akan menangkap transmisi radiasi yang dihasilkan setelah melewati tubuh. Transmisi radiasi dalam berbagai sudut itu kemudian direkonstruksi oleh komputer menjadi gambaran tubuh beserta organ dalamnya.

Awalnya CT scan hanya mampu menghasilkan satu gambar tiap kali bekerja (single slice). Akan tetapi teknologi sekarang mampu membuat potongan tubuh hingga 360 (multiple slice) dengan rotasi putar berkali-kali sambil objek digerakkan maju. Jadi anda tidak usah kaget bila saat melakukan pemeriksaan CT scan, anda diminta untuk tidak bergerak, lalu tempat berbaring anda bergerak memasuki ruangan bulat seperti cincin untuk memulai proses perekaman.


Kapan kita melakukan pemeriksaan CT scan ini?
CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :
Apa sih keuntungan dari CT scan ini?
· Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
· Tidak invasive (tindakan non-bedah).
· Waktu perekaman cepat. Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Apa kekurangan dari CT scan ini?
Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
Jadi pemeriksaan CT scan ini perlu atau tidak?
Hal ini tergantung pada kondisi klinis dan keadaan pasien sendiri. Bila memang sesuai dengan indikasi maka CT scan harus dilakukan.
Sumber :
Ronald G. Grainger dkk. 2001. Grainger & Allison’s Diagnostic Radiology: A
Textbook of Medical Imaging, 4th Ed. Churchill Livingstone
http://www.medicinenet.com/cat_scan.htm
http://www.emedicinehealth.com/ct_scan/article_em.htm
PETUGAS PROTEKSI RADIASI
Bagaimana cara mendaftar pelatihan PPR?
Temen-temen bisa menelfon atau mengirimkan e-mail kepada Pusdiklat BATAN yang alamat e-mail dan no telfon serta jadwal pelatihannya nya ada dibawah ini.

Penyelenggara Pelatihan : Pusdiklat-BATAN
Penyelenggara Ujian Lisensi : BAPETEN
Catatan :
Pelatihan diselenggarakan dengan jumlah peserta minimal 20 orang
Biaya pelatihan dapat berubah jika terjadi perubahan tarif PNBP Pemerintah
Biaya pelatihan tidak mencakup :
x Ujian Lisensi PPR (Rp.341.000).
x Konsumsi
x Akomodasi dan Transportasi
Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Pusdiklat BATAN
Telepon (021) 7659409; 7659410; Fax : (021) 75902845
Email Pusdiklat@batan.go.id
BAPETEN
Telepon (021) 63858269-70, 6302164, 6302415, 6302485
Email info@bapeten.go.id
Setelah Saya terdaftar, bagaimana saya pergi ke BATAN?
Untuk temen-temen dari luar daerah, setelah tiba di bandara Soekarno-Hatta, temen-temen bisa melanjutkan perjalanan dengan mengunakan Bus Damri yang ada diluar bandara dengan tujuan terminal Lebak Bulus di harga 20rb dan menempuh perjalanan sekitar 1 jam. Selanjutnya setelah tiba di lebak bulus temen-temen bisa lanjut naik oplet mini dengan jurusan Pamulang-Komplek BATAN dengan ongkos 2rb, lama perjalanan kurang lebih 10 menit.
Bagaimana dengan penginapan
Untuk penginapan ada tiga opsi yang biasanya diberikan oleh pihak BATAN tentunya dengan kemampuan keuangan dan fasilitas yang berbeda, diantaranya
- Hotel Kristal (bintang 4) dengan jarak 4Km dari Batan Telp. 021 750 705 0
- Puri Lotus dengan jarak kurang lebih 600 M, Telp. 021 765 012 6
- Wisma Budi Lestari, dengan jarak 250M Telp. 021 750 943 6
Saran saya jika budget temen-temen pas-pasan pingin tinggal ditempat yang lumayan nyaman, makan 3x sehari plus banyak temennya yang pelatihan bergabung disana, ada baiknya temen-temen tinggal di Wisma Budi Lestari. Pesanlah jauh-jauh hari sebelum berangkat, karna bisa jadi tempatnya penuh.
Bagaimana dengan jadwal pelatihan serta materi apa saja yang dipelajari
Jadwal pelatihan biasanya mulai pukul 08.00 Wib sampai 16.30 Wib, materi yang dipejari berkisar tentang fisika dan undang-undang ketenaganukliran. Jika temen-temen ingin materi lengkapnya silahkan kirim e-mail ke saya di aalenrizaldi@yahoo.co.id.
Lalu bagaimana dengan staff pengajarnya
Alhamdullilah Pusdiklat BATAN menurut saya memiliki staff pengajar yang baik, tidak pelit dengan ilmu serta metode penyampaiannya menurut saya cukup mudah dimengerti, walaupun terkadang materi yang diajarkan cukup sulit. Intinya mereka sudah berpengalaman. Pokoknya dijamin pelatihan ini menyenangkan.
Jika teman-teman butuh info lebih lanjut dapat mengirimkan e-mailnya kepada saya, akhirnya saya ucapkan selamat pelatihan mudah-mudahan tidak sekedar lulus, tapi ilmunya dapat diaplikasikan ditempat kerja masing-masing. Insya Allah bermamfaat..Amien….!!
BERITA RADIOGRAFI

Pisau yang tertancap di kepala korban
Ajaibnya, meski di kepalanya terdapat pisau yang menancap korban tetap mampu berjalan menuju rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Xiao bahkan masih bisa berjalan menuju lantai dua Rumah Sakit Universitas Jilin, dengan dibantu temannya.
Pihak rumah sakit bahkan takjub dengan kekuatan dari Xiao. Deputi Direktur departemen bedah saraf rumah sakit Universitas Jilin Profesor Yan Shijun menyatakan, "Meski wajahnya tertutup darah, dia masih sadar dan kuat berjalan."
ULTRASONOGRAFI (USG)
Dokter kandungan menyarankan pemeriksaan setidaknya sebulan sekali pada awal-awal masa kehamilan. Tapi, apakah ini harus setiap bulan dilakukan? Jika terlalu sering dilakukan, apakah dapat berpengaruh pada perkembangan janin?.
Menurut Elizabeth McGee, M.D., asisten Profesor dari spesialis kandungan dan kebidanan dari Universitas Pittsburgh, pemeriksaan USG tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap perkembangan janin itu sendiri.
Berbeda dari pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar rontgen, pemeriksaan USG mengunakan gelombang suara ultra yang tidak menimbulkan efek samping. Memang, beberapa dokter spesialis kebidanan dewasa ini cenderung melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal) rutin dengan cara ini karena cara ini dinilai lebih efektif dan efisien.
Pada pemeriksaan kehamilan, USG sebaiknya dilakukan pertama kali di awal kehamilan untuk melihat ada atau tidaknya tanda kehidupan, kehamilan kembar, dan menyingkirkan adanya kehamilan di luar rahim.
Pemeriksaan kedua pada kehamilan 12-18 minggu, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan/cacat bawaan. Pada kehamilan 36 minggu, pemeriksaan dengan USG dilakukan lagi untuk menilai perkembangan janin, kemungkinan kelainan letak, dan lain-lain.
Pemeriksaan USG perlu dilakukan lebih dari yang disebutkan, terutama pada kasus dengan risiko penyakit tertentu, misalnya penderita diabetes melitus, riwayat perdarahan, kehamilan kembar, dan lain-lain.
Jadi, pemeriksaan USG tidak perlu dilakukan setiap bulan. Dokter tentu akan memberikan informasi mengenai janin setiap kali Anda berkonsultasi. Namun, bila Anda ingin melihat perkembangan janin lebih akurat, metode ini dapat dilakukan.
Yang perlu diketahui, sebagai pasien, Anda berhak untuk mendapatkan penjelasan tentang tujuan pemeriksaan ini. Apa keuntungan dan mungkin kerugiannya, serta mengetahui apa perbedaannya dari pemeriksaan fisik langsung dengan sentuhan tangan dokter, yang pada beberapa pasien mungkin dirasa lebih meyakinkan. Di samping itu, pemeriksaan tanpa alat bantu tentunya tidak memerlukan tambahan biaya pemeriksaan.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Telah Mematenkan Alat Radiografi Digital Murah Pada 19 Oktober 2009.
Tim telah menyerahkan penemuan patennya kepada UGM untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Temuan ini memberi inspirasi bagi masyarakat untuk menggunakannya. Secara komersial dilindungi hukum di wilayah RI, berlaku eksklusif selama 20 tahun,” kata Dr. Gede Bayu Suparta, koordinator tim riset, seperti dimuat laman Universitas Gadjah Mada.
Penemuan ini, kata Bayu, diharap bisa mengatasi keterbatasan alat kardiografi di puskesmas dan rumah sakit seluruh Indonesia.
“Selama ini, harga alat kardiografi digital mahal sekali, tidak semua ada di rumah sakit. Padahal, temuan kardiografi sudah satu abad lalu. Teknologi x-tray sudah sangat tua, seharusnya lebih murah, tapi kenyataannya masih dipakai juga,” imbuh Bayu.
Bayu menyebutkan untuk harga alat kardiografi digital yang ada di pasaran internasional mencapai 4 miliar rupiah. Dengan alat temuannya ini, dengan kualitas yang sama, harganya hanya 0,5 miliar rupiah. “Bisa menjadi teknologi baru super murah. Bisa menghemat listrik, dosis radiasi rendah, lebih aman. Cukup sekali tingkat pemotretan bisa hasilkan 20 citra,” jelasnya.
Dengan kardiografi digital ini, penggunaan radiografi film dapat ditinggalkan sehingga biaya operasional di rumah sakit bisa ditekan. Lebih dari itu, peralatan radiodiagnostik bahkan dapat dijual dengan murah kepada rumah sakit.
Hal itu secara bisnis sangat atraktif karena menurunkan biaya layanan diagnostik kesehatan. Dengan demikian, menurut Bayu, pemerintah bisa membuat standar keuangan untuk biaya radiografi yang lebih terukur dan berpihak pada rakyat kecil. “Dengan alat ini tidak ada menggunakan film. Biaya operasional lebih rendah, menggunakan bahan lokal 75 persen,” katanya.
Dijelaskan Bayu bahwa khusus untuk wilayah Indonesia, sistem kardiografi digital yang didukung sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini dapat dioperasikan hingga ke pelosok wilayah, sepanjang wilayah tersebut memiliki jaringan listrik dan TIK.
Melalui mekanisme teleradiologi dan kreativitas layanan, layanan radiologi dapat dibuat sangat efektif dan efisien. Dengan begitu, pasien yang ada di pelosok daerah tidak perlu pergi ke kota untuk keperluan diagnosis medis.