Sahabat Yang Sedang On Line

ALZHEIMER

Silakan coba Test ALZHEIMER gratis!!!!*
1. Temukan huruf "C" di bawah. Jangan gunakan bantuan cursor.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO COOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O
2. Jika anda telah menemukan huruf "C", sekarang temukan angka "6" di bawah.
9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999 9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999 9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999 9999699999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999 9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999 9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999
3. Sekarang temukan huruf "N" di bawah. Ini agak lebih sulit.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MNMMMM MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
4. Sekarang temukan huruf "O" di bawah. Ini agak lebih sulit.
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQ QQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQOQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ QQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ
5. Sekarang temukan huruf "I" di bawah. Ini agak lebih sulit.
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLI LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LL
Ini bukan gurauan, fren
Jika anda bisa melewati 3 test ini, maka anda bisa batalkan rencana
kunjungan ke ahli neurologi
Otak anda masih baik dan jauh dari penyakit Alzheimer. Selamat !

For your info Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi
saraf otak yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya
penyakit menular. Penderita Alzheimer mengalami keadaan penurunan daya
ingat yang parah sehingga penderita akhirnya tidak lagi mampu mengurus
dirinya sendiri.

Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis dementia yang ditandai
dengan melemahnya kemampuan bercakap, kemampuan berpikir sehat, daya
ingat, kemampuan mempertimbangan, adanya perubahan kepribadian dan
tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani penderita
dan juga anggota keluarga yang perlu menjaga dan merawatnya. Menurunnya
fungsi ingatan juga memengaruhi fungsi intelektual dan sosial penderitanya.
Sumber penyakit ini belum diketahui dengan pasti, tetapi bukan karena
proses penuaan. Sebagian ilmuwan memperkirakan bahwa kepikunan ini
berkaitan dengan pembentukan dan perubahan sel-sel saraf yang normal
menjadi semacam serat.

Resiko untuk mengidap Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan
usia. "Pada usia sekitar 65 tahun, seseorang berisiko lima persen untuk
menderita penyakit ini dan risiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun,"menurut Ahli Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat Pengobatan Universitas Malaya (PPUM), Dr. Esther Ebeenezer. Meskipun kepikunan seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun terbukti bahwa penderita Alzheimer yang pertama diidentifikasi adalah seorang perempuan berusia awal 50 tahunan.
Sejarah Alzheimer
Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini, dinamakan
Alzheimer sesuai nama penemunya. Alzheimer menemukan bahwa syaraf otak penderita Alzheimer tidak hanya mengerut, bahkan dipenuhi gumpalan protein luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary).
Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein tersebut, dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak. Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.

Meskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak
seterkenal penyakit yang lain seperti hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) atau pun penyakit jantung. Mungkin karena gejala penyakit Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang dapat dipantau melalui
pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimer tidak terdeteksi karena adanya
anggapan bahwa sering lupa adalah hal yang wajar dialami orang berusia lanjut
karena faktor usia.. Padahal mungkin saja "sering lupa" tersebut merupakan
tanda awal penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan
Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan mengemukakan keadaan
dirinya dalam suratnya yang tertanggal 5 November 1994. Penelitian klinis
terbaru menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam lemak omega-3 dapat
memperlambat laju penurunan fungsi kognitif penderita alzheimer ringan.

Gejala dan tingkat keparahan penyakit:
Pada taraf ringan gejalanya dapat berupa: lupa dimana menyimpan kunci, lupa mengambil uang kembalian, lupa mau membeli apa di toko, lupa nomor telepon atau tidak ingat mana obat yang setiap hari biasa dimakan.
Pada tingkat menengah: penderita misalnya, lupa mencampurkan gula dalam
minuman, garam dalam masakan atau lupa bagaimana cara mengaduk gula di dalam gelas.

Pada tingkat yang parah, penderita sudah tidak mampu melakukan hal-hal
mendasar seperti mengurus diri sendiri, tidak lagi mengenali keadaan
sekitar rumahnya, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.

Penderita Alzheimer dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Penderita tingkat
menengah atau parah dapat menunjukkan tingkah laku aneh, seperti menjerit,
terpekik atau mengikuti orang ke mana saja, bahkan walau orang tersebut ke WC.

Selain itu, penderita dapat juga mengalami semacam halusinasi seperti
mendengar suara atau bisikan halus, atau melihat bayangan menakutkan. Penderita juga kadangkala berjalan mondar mandir tanpa tujuan dan pola tidur mereka juga berubah. Penderita biasanya akan lebih banyak tidur di siang hari dan terus terjaga pada malam hari. Keadaan tersebut secara tidak langsung
memberi tekanan mental kepada perawat atau anggota keluarga yang harus
waspada menjaga penderita selama ' 36 jam' sehari.
Kebanyakan penderita Alzheimer meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia karena mereka tidak dapat melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.
Yang menyedihkan, adalah bahwa orang yang sakit itu sendiri tidak memahami
apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.
Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti fungsi kognitif, aktivitas dan tingkah laku sehari2.

Prevalensi
Sekitar tahun 1950-an diperkirakan sekitar 2,5 juta warga dunia menderita
penyakit ini. Pada tahun 2003 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
memperkirakan lebih dari satu milyar orang yang berusia di atas 60 tahun atau
10 persen penduduk dunia menderita Alzheimer. Peningkatan jumlah penderita Alzheimer berkaitan dengan meningkatnya jumlah warga dunia yang berusia lanjut, dan semakin panjangnya usia atau masa hidup warga dunia. Usia hidup perempuan meningkat hingga mencapai usia 80 tahun dan laki-laki mencapai usia 75 tahun. Selain itu, faktor pemeliharaan kesehatan yang semakin baik dan menurunnya tingkat kelahiran.

Orang yang berisiko menderita Alzheimer:
* penderita hipertensi dengan usia di atas 40 tahun
* Penderita diabetes
* Kurang berolahraga
* Kadar kolesterol yang tinggi
* Faktor keturunan – memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia 50-an.
* Orang yang pelit,kikir, tukang bohong,ga pernah mandi (bau) sangat rentan terhadap penyakit Alzheimer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar